LAYANAN ORIENTASI

 

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapana bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang.

Demikian juga bagi siswa baru disekolah dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki suatu dunia kerja, mereka belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru dimasukinya.

a.       a.         Layanan Orientasi Di Sekolah

Bagi siswa, ketidakkenalan atau ketidaktahuannya terhadap lingkungan lembaga pendidikan (sekolah) yang disekolah baru dimasukinya itu dapat memperlambat kelangsungan proses belajarnya kelak. Bahkan lebih jauh dari itu dapat membuatnya tidak mencapai hasil belajar yang diharapkan. Oleh sebab itu, mereka perlu diperkenalkan dengan berbagai hal tentang lingkungan lembaga pendidikan yang baru itu.

Allan & McKean (1984) menegaskan bahwa tanpa program-program orientasi, periode penyesuaian untuk sebagaian besar siswa berlangsung kira-kira tiga atau empat bulan. Dalam kaitan itu, penelitian Allan & McKean menunjukkan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian, yaitu:

1.      Program orientasi yang efektif mempercepat proses adaptasi; dan juga memberikan kemudahan untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.

2.      Murid-murid yang mengalami masalah penyesuaian ternyata kurang berhasil disekolah

3.      Anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang rendah memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyesuaikan diri daripada anak-anak dari kelas sosio-ekonomi yang lebih tinggi.

Untuk lingkungan sekolah misalnya, materi orientasi yang mendapat penekanan adalah:

1.      Sistem penyelenggaraan pendidikan pada umumnya;

2.      Kurikulum yang ada;

3.      Penyelenggaraan pegajaran;

4.      Kegiatan belajar siswa ynag diharapkan

5.      Sistem penilaian, ujian dna kenaikan kelas;

6.      Fasilitas dan sumber belajar yang ada (Seperti ruang kelas, Laboratorium, perpustakaan, ruang praktek);

7.      Fasilitas penunjang ( sarana rekreasi dan olahraga, pelayanan kesehatan, pelayanan bimbingan dan konseling, kafetaria dan tata usaha).

8.      Staf pengajar dan tata usaha

9.      Hak dan kewajiban siswa

10.  Organisasi siswa

11.  Organisasi orang tua siswa

12.  Organisasi sekolah secara menyeluruh

 

b.      Layanan Orientasi Di Luar Sekolah

Demikian juga individu-individu yang memasuki lingkungan baru di luae (seperti pegawai baru, anggota baru suatu organisasi, bekas narapidana yang kembali kemasyarakat setelah sekian lama menjalani masa hukumannya, dan tidak terkecuali pengantin baru) memerluka orientasi tentang lingkungan barunya itu, dengan orientasi itu proses penyesuaian diri atau penyesuaian diri kembali akan memperoleh sokongan yang amat berarti.

Orientasi berarti tatatpan kedepan kearah dan tentang sesuatu yang baru. Hal ini sangat penting berkenaan dengan berbagai kondisi yang ada, peristiwa yang terjadi dan kesempatanyang terbuka dalam kehidupan setiap orang. Kodisi yang ada, peristiwa yang terjadi dan kesempatan-kesempatan baru yang terbuka tidak boleh dibiarkan berlalu begitu saja, tanpa makna dan guna, melainkan perlu ditangkap, ditatap, dipahami, dimaknai, disikapi, dan bahkan diberikan perlakuan agar koindisi, peristiwa dan kesempatan itu berguna dan membawa kesejahteraan, dan kebahagian.

Orientasi berupaya menjembatani kesenjangan antara kondisi seseorang dengan suasana ataupun objek-objek baru. Layanan ini secara langsung ataupun tidak langsung “ mengantarkan” orang yang dimaksud memasuki suasan ataupun objek baru itu. Konselor bertindak sebagai pembangun jembatan atau agen aktif “mengantarkan” seseorang memasuki daerah baru.

Layanan orientasi adalah layanan bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa baru atau seseorang terhadap lingkungan baru yang baru dimasukinya. Pemberian layanan ini bertolak dari anggapan bahwa memasuki lingkungan baru bukanlah hal yang selalu dapat berlangsung dengan mudah dan menyenangkan bagi setiap orang. Ibarat seseorang yang baru pertama kali datang kekota besar, maka ia berada dalam serba “buta”; buta tentang arah yang hendak dituju, buta tentang jalan-jalan, dan buta tentang ini dan itu. Akibat dari kebutaannya itu, tidak jarang ada yang tersesat dan tidak mencapai apa yang hendak ditujunya. Demikian itu juga bagi siswa baru disekolah dan atau bagi orang-orang yang baru memasuki suatu dunia kerja, mereka belum banyak mengenal tentang lingkungan yang baru dimasukinya.

Adapun kegiatan yang dilakukan dalam layanan orientasi adalah layanan informasi, yaitu yang memberikan keterangan tentang berbagai hal berkenaan dengan kurikulum dan kegiatan belajar mengajar ( KBM ), guru-guru, para siswa lama, lingkungan fisik sekolah, kantin sekolah, ruang bimbingan dan konseling, kantor guru dan kepala sekolah, perpustakaan, laboratorium, musholah sekolah dan sebagainya.

 

 

Tujuan

Layanan orientasi berupaya mengantarkan individu untuk memasuki suasana atau lingkungan baru. Melalui layanan ini individu mempraktikkan berbagai kesempatan untuk memahami dan mampu melakukan kontak secara konstruktif dengan berbagai elemen suasana beru tersebut. Lebih jauh, individu mampu menyesuaikan diri dan/atau mendapatkan manfaat tertentu dari berbagai sumber yang ada pada suasana atau lingkungan baru tersebut.

Asas

            Asas kegiatan sangat dominan untuk dilaksanakan. Para peserta layanan dituntut oleh benar-benar aktif menjalani berbagai kegiatan yang telah dirancang oleh konselor. Partisipasi aktif peserta ini didasarkan atas kesukarelaan dan keterbukaan dan asas kerahasiaan diberlakukan terhadap hal-hal yang bersifat pribadi.

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini